Globalisasi telah memberikan dampak yang signifikan terhadap penerapan teori ekonomi neoklasik di Indonesia. Teori ekonomi neoklasik, yang menekankan pada pasar bebas dan peran minimal pemerintah dalam mengatur ekonomi, sering kali terpengaruh oleh dinamika globalisasi yang semakin kompleks.
Menurut Dr. Rizal Ramli, seorang ekonom terkemuka di Indonesia, globalisasi telah memaksa Indonesia untuk lebih terbuka terhadap pasar global. Hal ini mengakibatkan penerapan teori ekonomi neoklasik yang sebelumnya mungkin lebih tertutup menjadi lebih terbuka dan terpengaruh oleh kebijakan ekonomi global.
Dampak globalisasi terhadap penerapan teori ekonomi neoklasik di Indonesia juga terlihat dalam kebijakan perdagangan bebas yang semakin banyak diterapkan oleh pemerintah. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip neoklasik yang mendukung pasar bebas tanpa adanya hambatan perdagangan.
Namun, tidak semua pihak sepakat dengan dampak globalisasi terhadap penerapan teori ekonomi neoklasik di Indonesia. Menurut Prof. Armida Alisjahbana, globalisasi juga membawa konsekuensi negatif seperti ketimpangan ekonomi yang semakin membesar dan kerentanan terhadap krisis ekonomi global.
Sebagai negara berkembang, Indonesia perlu bijak dalam mengelola dampak globalisasi terhadap penerapan teori ekonomi neoklasik. Pemerintah harus mampu mengkombinasikan prinsip-prinsip neoklasik dengan kebutuhan pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan globalisasi sebagai peluang untuk meningkatkan daya saing ekonomi tanpa meninggalkan prinsip-prinsip dasar teori ekonomi neoklasik. Sebagaimana dikatakan oleh Adam Smith, “Pasar bebas adalah jalan menuju kemakmuran, namun pemerintah tetap memiliki peran penting dalam mengatur agar pasar berjalan dengan efisien.”