Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi adalah dua konsep penting dalam dunia ekonomi. Namun, kedua konsep ini seringkali menjadi bahan perdebatan di kalangan para ahli ekonomi. Menurut para ahli, pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan output dari suatu negara dalam jangka waktu tertentu, sedangkan pembangunan ekonomi lebih menitikberatkan pada aspek kesejahteraan masyarakat.
Menurut Prof. Dr. Chatib Basri, pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang penting dalam menilai kemajuan suatu negara. Dalam sebuah artikel yang ditulisnya, Prof. Chatib Basri menyatakan bahwa “Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat menjadi indikator keberhasilan suatu negara dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.”
Namun, tidak semua ahli ekonomi sepakat dengan pandangan tersebut. Prof. Dr. Emil Salim, misalnya, lebih menekankan pentingnya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Menurut beliau, “Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan jangka panjang bagi masyarakat.”
Dalam perspektif para ahli ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan dua hal yang saling terkait namun memiliki fokus yang berbeda. Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dari tingkat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB), sedangkan pembangunan ekonomi melibatkan aspek-aspek lain seperti distribusi pendapatan, kesejahteraan sosial, dan keberlanjutan lingkungan.
Dalam konteks Indonesia, pertumbuhan ekonomi selama ini menjadi fokus utama pemerintah. Namun, semakin banyak ahli ekonomi yang menyoroti pentingnya pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan demikian, perdebatan mengenai pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi masih akan terus berlanjut di masa mendatang.
Dalam menghadapi tantangan global seperti pandemi COVID-19, penting bagi Indonesia untuk tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperhatikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan demikian, diharapkan Indonesia dapat mencapai kesejahteraan yang merata bagi seluruh masyarakatnya.