Implikasi Jenis Ekonomi terhadap Kesejahteraan Masyarakat Indonesia


Tidak bisa dipungkiri bahwa jenis ekonomi sebuah negara memiliki implikasi yang besar terhadap kesejahteraan masyarakatnya. Di Indonesia, jenis ekonomi yang diterapkan juga berdampak langsung pada tingkat kesejahteraan rakyat. Sebagai contoh, ekonomi kapitalis yang cenderung mengutamakan keuntungan individu bisa menyebabkan kesenjangan sosial yang semakin membesar.

Menurut Dr. Rizal Ramli, seorang ekonom yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, “Jenis ekonomi yang diterapkan haruslah seimbang antara kepentingan individu dan kepentingan kolektif masyarakat. Jika tidak, bisa terjadi ketimpangan yang merugikan banyak orang.” Hal ini menggambarkan betapa pentingnya peran pemerintah dalam mengatur jenis ekonomi yang ada untuk mencapai kesejahteraan yang merata bagi seluruh masyarakat.

Implikasi jenis ekonomi juga dapat dirasakan dalam distribusi pendapatan. Dalam ekonomi neoliberal, misalnya, pendapatan cenderung terpusat pada segelintir orang kaya sementara mayoritas masyarakat hidup dalam kemiskinan. Hal ini sejalan dengan pendapat Prof. Muhammad Yunus, penerima Nobel Perdamaian dan pendiri Bank Grameen di Bangladesh, yang mengatakan bahwa “model ekonomi yang hanya menguntungkan segelintir orang tidaklah berkelanjutan dalam jangka panjang.”

Namun, bukan berarti semua jenis ekonomi memiliki dampak negatif terhadap kesejahteraan masyarakat. Ekonomi sosialis, misalnya, memiliki prinsip kesetaraan dalam distribusi kekayaan dan pemerataan akses terhadap layanan publik. Seorang ekonom senior, Prof. Rhenald Kasali, pernah menyatakan bahwa “ekonomi sosialis bisa menjadi solusi bagi negara-negara yang ingin mencapai kesejahteraan masyarakat yang lebih merata.”

Dengan demikian, penting bagi pemerintah Indonesia untuk mempertimbangkan implikasi dari jenis ekonomi yang diterapkan terhadap kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan yang merata dan berkelanjutan hanya dapat tercapai jika ada keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan kolektif. Sebagaimana yang dikatakan oleh Adam Smith, bapak ekonomi modern, “Kesejahteraan suatu negara tidak hanya diukur dari kekayaan individu, tetapi juga dari kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.”