Pertumbuhan ekonomi menurut para ahli merupakan sebuah topik yang selalu menarik untuk dibahas. Teori dan konsep dasar tentang pertumbuhan ekonomi telah menjadi perdebatan yang panjang di kalangan ekonomi. Ahli ekonomi seperti Adam Smith, John Maynard Keynes, dan Joseph Schumpeter telah memberikan kontribusi besar dalam pemahaman kita tentang bagaimana ekonomi sebuah negara dapat tumbuh.
Menurut Adam Smith, pertumbuhan ekonomi terjadi ketika pasar bekerja dengan sendirinya tanpa campur tangan pemerintah. Dalam bukunya “The Wealth of Nations”, Smith menjelaskan konsep dasar kapitalisme yang berfokus pada kebebasan individu dalam berdagang. Hal ini sejalan dengan teori pasar bebas yang menjadi landasan ekonomi modern.
Namun, pendapat ini tidaklah selalu diterima oleh semua ahli ekonomi. John Maynard Keynes, seorang ekonom terkemuka pada abad ke-20, mengemukakan bahwa pemerintah perlu campur tangan dalam mengatur pertumbuhan ekonomi. Keynesianisme menjadi dasar dari kebijakan ekonomi negara-negara maju saat ini, dengan fokus pada pengendalian inflasi dan pengangguran.
Sementara itu, Joseph Schumpeter memperkenalkan konsep “creative destruction” yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi melalui inovasi dan perubahan struktural. Schumpeter percaya bahwa perusahaan-perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan pasar akan tergusur oleh yang lebih inovatif.
Dalam konteks Indonesia, pertumbuhan ekonomi menjadi fokus utama dalam pembangunan negara. Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dapat dicapai melalui peningkatan investasi, peningkatan produktivitas, dan pembangunan infrastruktur yang memadai.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi menurut para ahli membutuhkan kombinasi antara kebebasan pasar, campur tangan pemerintah yang bijaksana, dan inovasi yang berkelanjutan. Hanya dengan menggabungkan berbagai konsep dasar ini, sebuah negara dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.