Inflasi di Indonesia: Faktor Penyebab dan Dampaknya
Inflasi di Indonesia merupakan masalah yang seringkali menjadi perbincangan di kalangan masyarakat. Inflasi sendiri merupakan suatu kondisi dimana harga-harga barang dan jasa terus meningkat secara terus-menerus. Faktor penyebab inflasi di Indonesia pun cukup kompleks dan beragam.
Salah satu faktor penyebab inflasi di Indonesia adalah kenaikan harga komoditas global. Menurut ekonom senior, Rizal Ramli, “Kenaikan harga minyak dunia merupakan salah satu faktor utama inflasi di Indonesia. Kenaikan harga minyak dunia akan berdampak pada kenaikan harga BBM dan bahan bakar lainnya, yang kemudian akan memicu kenaikan harga barang dan jasa secara umum.”
Selain itu, kebijakan moneter yang tidak tepat juga menjadi faktor penyebab inflasi di Indonesia. Bank Indonesia sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam mengendalikan inflasi harus mampu merancang kebijakan moneter yang tepat agar inflasi dapat ditekan. Menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, “Kami terus melakukan kebijakan moneter yang akomodatif namun tetap prudent untuk menjaga inflasi tetap stabil.”
Dampak dari inflasi di Indonesia pun sangat dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya adalah menurunnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga barang dan jasa. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Indonesia pada bulan Juni 2021 mencapai 1,68 persen, yang terbesar disumbang oleh kenaikan harga cabai dan bawang merah.
Selain itu, inflasi juga berdampak pada investasi dan pertumbuhan ekonomi. Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febrio Kacaribu, “Inflasi yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi karena masyarakat cenderung menahan pengeluaran untuk berinvestasi.”
Dengan demikian, penting bagi pemerintah dan Bank Indonesia untuk terus memantau inflasi di Indonesia dan merancang kebijakan yang tepat untuk mengendalikannya. Hanya dengan upaya bersama, inflasi di Indonesia dapat ditekan sehingga stabilitas ekonomi dapat terjaga.