Mengulik berita inflasi terbesar di Indonesia yang membuat gempar memang menjadi topik hangat belakangan ini. Inflasi merupakan suatu hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, namun ketika angka inflasi mencapai level yang tinggi, hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi semua pihak.
Inflasi sendiri dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Dalam beberapa bulan terakhir, Indonesia mengalami inflasi terbesar dalam tiga tahun terakhir, yang mencapai angka 5,04% pada bulan Juli 2021.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, faktor utama dari inflasi ini adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan harga pangan. “Kenaikan harga BBM dan pangan menjadi pemicu utama dari inflasi yang terjadi saat ini. Hal ini juga dipengaruhi oleh kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung,” ujar Suhariyanto.
Para ahli ekonomi pun turut angkat bicara terkait dampak dari inflasi terbesar di Indonesia ini. Menurut ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, inflasi yang tinggi dapat berdampak negatif terhadap daya beli masyarakat. “Dengan adanya inflasi yang tinggi, daya beli masyarakat akan menurun karena harga barang dan jasa semakin mahal,” jelas Andry.
Namun, tidak semua pihak pesimis terkait inflasi ini. Ekonom dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, menilai bahwa inflasi yang terjadi saat ini masih dalam batas yang wajar. “Meskipun inflasi saat ini tergolong tinggi, namun masih dalam batas yang wajar dan dapat dikendalikan. Pemerintah perlu melakukan langkah-langkah yang tepat untuk menstabilkan harga barang dan jasa,” tutur Faisal.
Dengan mengulik berita inflasi terbesar di Indonesia yang membuat gempar ini, kita diingatkan akan pentingnya peran semua pihak, termasuk pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas harga dan mencegah terjadinya inflasi yang merugikan bagi semua pihak. Semoga dengan langkah yang tepat, inflasi dapat ditekan dan perekonomian Indonesia tetap stabil.